Jangan Tergoda Demokrasi Sedikitpun

Oleh: Ustadz Rokim Abdul Karim

Perlu difahami termasuk dalam kategori dosa sangat besar adalah terlibat dalam pertarungan politik praktis demokrasi.

Yang paling bermasalah dari demokrasi adalah menjadikan manusia yang lemah sebagai Tuhan yang membuat undang-undang untuk mengatur manusia. Padahal secara aqidah Islam hak membuat undang-undang itu hanya milik Allah.

Allah menyatukan urusan membuat undang-undang itu dengan keimanan, ketika pembuatan undang-undang itu diserahkan kepada selain Allah maka konsekwensinya adalah terganggunya keimanan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖۤ اِلَّاۤ اَسْمَآءً سَمَّيْتُمُوْهَاۤ اَنْـتُمْ وَ اٰبَآ ؤُكُمْ مَّاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍ ۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗ اَمَرَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan membuat hukum itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

(QS. Yusuf 12: Ayat 40)

Wallahu’alam