Connect with us

Pendidikan

Menulis Untuk Menggerakkan Qolbu

Oleh MULYANA MUBARAK

Al-Quran telah menjelaskan pentingnya membaca dan menulis. Hal ini seperti termaktub dalam surat al-‘Alaq ayat 1-5. Dimana ayat tersebut adalah ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah swt. kepada utusan-Nya, yakni Rasulullah saw. melalui Malaikat Jibril, a.s. ketika beliau sedang berkhalwat di Gua Hira.
Dengan demikian membaca dan menulis adalah penting. Dengan membaca dan menulis, manusia akan memperoleh ilmu, pengetahuan dan pemahaman. Umat Islam tidak boleh meninggalkan kegiatan membaca dan menulis.
Dakwah tidak hanya dapat dilakukan dalam bentuk lisan, akan tetapi juga dalam bentuk tulisan. Apabila dilacak penyebaran dakwah Islam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw., maka akan ditemukan cara pendekatan media tulisan yaitu melalui korespondensi kepada mad’u yang jaraknya lebih jauh. Keberangkatan duta bangsa dengan membawa surat-surat dakwah untuk disampaikan kepada para pembesar kerajaan dan penguasa dunia saat itu, menandai lahirnya sebuah periode dakwah baru dan berbeda dengan periode sebelumnya. Tradisi tulis-menulis dalam sejarah Islam telah mendapat legitimasi dari al Quran dan tradisi yang dilakukan oleh Rasulullah. Bahkan sebelum Islam datang tradisi tulis-menulis sudah ada walaupun bentuknya masih sederhana.
Ada dua faktor yang melandasi, mengapa Nabi Muhammad Saw. memutuskan dan menjalankan strategi korespodensi. Pertama, secara internal, semakin stabilnya situasi Negara Madinah dari manuver politik yang dilakukan oleh kalangan munafik dan semakin terdesaknya kaum Yahudi di tanah Khaibar. Kedua, secara eksternal: situasi dunia yang dilanda “chaos”, akibat peperangan yang dilakukan oleh kedua imperium yaitu Romawi dan Persia. Ditambah dengan kondisi di mana masyarakat international yang secara global dilanda kebinggungan, akibat kehilangan pegangan, sedangkan para penguasa dilanda krisis legitimasi.
Melalui tradisi tulis-menulis, peradaban Islam berada pada puncak kejayaannya. Seperti pendapat Yoginder Sikand dalam Bastions of The Believers: Madrasas and Islamic Education in India, masa keemasan Islam ada zaman Dinasti Abbasiyah (750-1258 M). Muncul sejumlah proses penerjemahan dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Hal ini mendapat perhatian serius dari kekhalifahan (pemerintah). Maka, tumbuhlah Islam sebagai pusat peradaban hingga pecahnya Perang Salib.
Kehidupan yang serba maju ditandai oleh merebaknya media massa dalam kehidupan masyarakatnya. Semakain tinggi pendidikan dan penghasilan masyarakat, akan semakin menyadarkan mereka untuk menggunakan media massa. Merambahnya majalah, koran, tabloid, jurnal, leaflet dan buku sebenarnya menguntungkan komunikator dakwah (da’i/mubaligh) karena dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Melalui media massa, komunikator dakwah akan dapat menyampaikan pemahaman agama secara lebih baik. Media-media massa muslim telah terkiprah secara maksimal dalam melayani kebutuhan informasi kaum muslim.
Nilai-nilai Islam yang disampaikan melalui dakwah yang disertai dengan bahan-bahan cetakan, seperti buku, tabloid, dan jurnal, akan dapat memperdalam pemahamannya karena bisa dikaji ulang secara seksama. Jika hanya dengan cara ceramah, mad’u akan cepat melupakan walaupun dapat menggelorakan jiwa secara langsung. Media cetak dapat membuka jaringan sosial yang lebih luas, dan bisa disimpan dalam waktu yang sangat lama. Bila media tersebut telah diapresiasi dan disambut baik oleh masyarakat luas, akan terjalin hubungan yang kental antar jamaah.
Pemahaman mereka dibentuk secara sama dan dibakukan dalam format kognisi yang melandasi gerakan. Peliputan media massa cetak dapat mengabadikan momen-momen tertentu dengan memberikan pemahaman yang mendalam sehingga selalu akan direnungkan dan diresapi oleh berbagai simpul-simpul aktivis komunikasi dakwah.
Di era globalisasi saat ini penyampaian ajaran Islam tidak bisa tidak harus menggunakan media komunikasi massa modern, semisal televisi, film, radio, internet, koran/surat kabat, majalah, buku, dan sebagainya.
Menyampaikan ide, nasihat dan pemikiran Islam melalui tulisan niscaya menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat. Sesederhana apa pun konten dakwah, tuliskanlah dan sampaikan kepada para mad’u. Gerakkan qolbu para mad’u dengan tulisan yang memberikan pemahaman dan mendorongnya lebih lanjut untuk beramal yang meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Wallahu’alam

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 5 =