Connect with us

Politik

KHILAFAH: Menjamin Martabat, Keamanan, dan Hak-Hak Syar’i Perempuan

Oleh: Dr. Nazreen Nawaz

Oleh: Dr. Nazreen Nawaz
Bulan Rajab menandai peringatan yang tragis akan hilangnya Khilafah lebih dari 100 tahun yang lalu dalam kalender Hijriah.

Negara terdepan yang diperintah oleh Islam ini selalu berdiri sebagai penjaga atas martabat, keamanan, dan hak-hak syar’i perempuan di negeri-negeri Muslim dan di luar negeri.

Setelah runtuhnya Khilafah, kehidupan perempuan di dunia Islam dan kaum Muslimah di seluruh dunia dihancurkan dengan segala bentuk penindasan dan kezaliman, penganiayaan, dan kemelaratan di bawah sistem-sistem dan rezim buatan manusia – dari demokrasi hingga kediktatoran – yang melanggar kehormatan mereka, gagal memberikan keamanan fisik dan finansial kepada mereka, dan tidak mempedulikan hak-hak syar’i mereka yang telah ditetapkan Allah Swt.

Ketidakberdayaan, keputusasaan, dan kehilangan harapan telah menjadi kisah hidup mereka, tanpa adanya naungan dan perlindungan yang diberikan oleh Hukum dan Sistem Allah (swt).

Ada jalan keluar dari mimpi buruk yang nyata dihadapi oleh jutaan Muslimah di seluruh dunia ini, dan jalan ini adalah dengan kembalinya Khilafah yang berdasarkan metode kenabian, yang digambarkan oleh Rasulullah sebagai pelindung dan perisai atas kaum Muslimin.

Namun, ada banyak ketakutan, keraguan, dan pertanyaan hari ini tentang apa artinya negara Khilafah ini bagi perempuan berikut status dan hak-hak mereka.

Ketakutan dan keragu-raguan tersebut lahir dari kebohongan, tipuan, dan serangan selama berabad-abad yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial, penulis, media, dan kaum feminis Barat tentang perlakuan terhadap perempuan di bawah kekuasaan Islam, yang terus saja mereka jajakan hingga saat ini.

Segala mitos dan kepalsuan itu sengaja diciptakan dan disebarkan oleh para penguasa kolonial turun temurun dan antek-antek mereka untuk menghancurkan Khilafah dan berikutnya mencegahnya kembali, dalam rangka mempertahankan dan memperdalam pengaruh kolonial dan kendali mereka atas perpolitikan dan sumber daya negeri-negeri Muslim.

Kami berharap Anda akan mengikuti ulasan penting ini yang bertujuan untuk membongkar kebohongan, mematahkan ketakutan, dan menyajikan kebenaran tentang posisi perempuan di bawah Khilafah, agar kita dapat mengubah keputusasaan menjadi harapan, menghadirkan sebuah perisai umat yang akan mengakhiri mimpi buruk yang nyata diderita oleh jutaan perempuan hari ini, serta membangun masa depan yang lebih cerah, lebih adil, aman, dan bermartabat bagi putri-putri Umat Islam ini.

﴿وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ﴾

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [QS. An-Nur: 55]

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 + five =