Galeri Foto
Meneladani Kepemimpinan Rasulullah
Kajian Bulanan Majlis Nurul Falah

Sabtu malam (2/3) berlangsung acara Kajian bulanan bertempat di Majlis Nurul Falah, Kp. Sirna Galih Cengal, desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kab. Bogor. Acara yang di hadiri oleh Para Kyiai dan asaatidz serta jamaah dari berbagai tempat itu mengangkat tema Mencontoh dan Meneladani Kepemimpinan ala Rasulullah dan Para Sahabat.
Hadir antara Lain, Kyiai Yoyon Syahroni S.Pd.I (Pengasuh Ponpes Adzkiyatun Nida’- Leuwiliang), Ust. Mulyadi, Pimpinan Majlis Nurul Huda selaku tuan Rumah, pak Agus Rohendi Kadus kp. Cengal dan beberapa masyarakat di sekitar leuwiliang dan ada juga yg dari Leuwisadeng dan Cigudeg.
Acara yang dpandu oleh H. Hendaru ini, diawali dengan menampilkan tayangan multimedia, yang membuat peserta kajian bulanan, menjadi lebih yakin dan terang akan persoalan yg dihadapi umat Islam dewasa ini.
Narasumber tunggal Ustadz Ari M. Permana, menyampaikan berbagai dalil, baik Al Qur’an dan Hadits terkait dengan Syarat syarat kepemimpinan dalam Islam. Terlebih Islam mengharamkan orang kafir menjadi Pengusa, dan memberikan kepemimpinan kepada pembohong dan anti Islam.
Para Ulama Salaf yg mu’tabar menjelaskan pula bahwa Kepemimpinan dalam Islam amat penting, sampai urusan menguburkan jenazah Rasulullah yang mulia saja, para Shahabat bersepakat ditunda sampai diangkatnya Pemimpin Umat, dalam hal ini kepala Negara yang menggantikan tampuk kepemimpinan bagi Umat Islam, karena setelah Rasul wafat tidak ada lagi Nabi dan Rasul, tetapi adanya Khalifah sebagaimana dalam hadits riwayat Ahmad yg sdh mahsyur.
Dalam hal ini pula disinggung, bagaimana kondisi negeri Islam saat ini, yang satu sama lain terpisah, kondisi kaum Muslim di Palestina, Irak, Suriah, dan terakhir di Uighur, seperti tidak ada yang bisa menolong mereka, para pemimpin negeri Islam diam dan bisu tak banyak bicara, dengan dalih itu adalah urusan domestik negara masing masing.
Padahal dalam Al Qur’an dan Hadist di jelaskan bahwa orang orang beriman adalah bersaudara, dan kaum muslim bagaikan satu tubuh.
Maka sudah sepatutnya kita umat Islam kembali kepada aturan Allah, yg pernah menguasai dunia hampir 13 abad lamanya, dari Maghribi sampai Marauke, yang dipimpin oleh seorang Khalifah dalam sistem Khilafah ‘Ala Minhaji Nubuwwah. Bukan malah mengkriminalisasi Para Dai dan aktivis yang menyerukan kebangkitan Islam, bahkan memenjarakan serta membubarkan organisasi dakwah, inilah kepemimpinan yang anti Islam. Maka umat Islam, Haram memilih pemimpin yang anti kepada Syariah Islam, yang bukan hanya ibadah mahdhah, tapi seluruh bagian bagian yang lainnya.
Tak terlepas soal usulan mengganti kata Kafir jadi non muslim disinggung pula oleh Ust. Ari M. Permana, kalau itu jelas menyalahi ketentuan baik secara Nash Qur’an Maupun Hadits.
Alhmdulillah acara berakhir pada jam 21:30 wib, yang di tutup dengan do’a oleh Ust. Mulyadi, dengan harapan bahwa apa yg disampaikan pemateri, bisa di mengerti dan dilaksanakan oleh jamaah. Dan kemudian melaksanakan shalat Isya berjama’ah…
Rep: Firmansyah