Wujud Takwa adalah Takut Kepada Allah

Mengisi hari dengan mengikuti kajian yang memperkokoh iman dan memperkuat amal….

Itulah setidaknya yang tergambar dari Jama’ah Masjid Ath Thohiriyah Empang Bogor yang pagi ini (3/3) menghadiri dan mengikuti kajian Majlis Halawatul Iman dengan tema Insan Mulia.

“Takwa itu diwujudkan dengan adanya rasa takut kepada Allah SWT,” papar Kyai Muhibuddin di hadapan peserta majlis.

“Ingat, jiwa kita semua berada dalam genggaman Allah SWT,” lanjutnya.

Konsekuensi Dua Kalimah Syahadah yang telah kaum muslimin ikrarkan adalah berupaya sekuat tenaga untuk memperkokoh keimanan dan meningkatkan ketaqwaan serta berimplikasi pada banyaknya amal ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Ketaqwaan seseorang akan mendorongnya menjadi pribadi yang tidak fobia terhadap Syariat Islam dan Khilafah. Karena ia yakin bahwa kedua hal tersebut adalah petunjuk Allah SWT yang termaktub dalam Al Qur’an Al Karim Pedoman Hidup umat manusia.

Seseorang yang telah merasakan manisnya keimanan (halawatul iman), tidak akan pernah lancang menyatakan penyebutan kafir sebagai bentuk kekerasan teologis. Istilah kafir adalah istilah yang telah Allah SWT tetapkan untuk manusia yang tertutup keimanannya dan tidak mengakui dan meyakini Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari Akhir. Singkatnya, kaum kafir adalah kaum yang tidak meyakini rukun iman.