Majelis Taqorrub
Tiga dan Empat Bentuk KESABARAN
KH. Hafidz Abdurrahman
KH. Hafidz Abdurrahman
al-Allamah Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, dalam kitabnya, Idatu as-Shabirin wa Dzakhiratu as-Syakirin, membagi sabar dalam diri manusia ada empat
Pertama, sabar secara fisik, karena pilihan, seperti sabar dalam menahan kantuk karena belajar.
Kedua, sabar secara fisik, karena terpaksa, seperti menahan sakit kepala karena flue, atau demam
Ketiga, sabar secara psikis, karena pilihan, seperti sabar menahan syahwat, karena berzina diharamkan
Keempat, sabar secara psikis karena terpaksa, sabar kehilangan orang yang paling dicintai, saat berita kematiannya sampai kepada kita
Itulah empat bentuk kesabaran, baik fisik maupun non fisik. Selain empat itu, ada tiga kesabaran yang harus dimiliki manusia, yaitu
Sabar melaksanakan ketaatan. Sabar meninggalkan kemaksiatan. Serta sabar terhadap Qadha dan Qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala
Biasanya, manusia bisa lebih bersabar, ketika tidak mempunyai pilihan, atau terpaksa, seperti ketika mendapatkan Qadha dan Qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala
Tetapi, sabar dalam melaksanakan ketaatan dan sabar meninggalkan kemaksiatan lebih berat. Karena itu, harus dipaksa bersabar sampai akhirnya menjadi kebiasaan.
Sabar menuntut ilmu juga bagian dari kesabaran yang harus dipaksa sampai menjadi kebiasaan. Sabar mendidik generasi hingga menjadi generasi emas adalah kesabaran yang harus dipaksa sampai menjadi kebiasaan
Pada akhirnya, semua proses itu harus dilakukan dengan sabar. Kesabaran yang harus dipaksa, dan direkayasa, bukan kesabaran yang datang dengan sendirinya
Yakin kepada Allah, Dzat yang Maha Sabar. Semua proses dilakukan juga karena Dia dan untuk-Nya semata, insya Allah, semuanya akan terwujud
####