Majelis Taqorrub
ISLAM KAFFAH ATAU ISLAM SETENGAH?
Renungan

Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara sempurna dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah: 208).
Mengomentari ayat ini, Imam Al-Baidhowi berkata:
“Maknanya adalah menyerahlah kepada Allah dan taatilah diri-Nya secara total baik secara lahir maupun batin, jika mukhotob (lawan bicara) orang munafik. Masuklah kalian ke dalam agama Islam secara totalitas, jangan kalian mencampurkan keislaman dengan yang lain, jika mukhotobnya mukmin bekas ahlul kitab karena mereka setelah masuk Islam masih mengagungkan hari sabtu, mengharamkan unta dan susunya. Masuklah kalian ke dalam syariat Allah secara total dengan beriman kepada para nabi dan kitab-kitab, jika objek ayat ini ahlul kitab. Masuklah kalian ke dalam cabang-cabang keislaman dan hukum-hukumnya, jika mukhotobnya kaum muslimin. Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, yaitu dengan membeda-bedakan dan memisahkan, karena sesungguhnya setan itu amat nampak permusuhannya.” (Tafsir Al-Baidhowi 1/492)
Sebab turunnya ayat ini adalah adanya sekelompok dari para sahabat yang mantan Yahudi ingin memasukkan unsur agama Yahudi ke dalam Islam. Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Jarir Ath-Thobari di dalam tafsirnya, beliau berkata :
“Dari Ikrimah berkata bahwa ayat “Masuklah kalian ke dalam Islam secara sempurna” turun kepada Tsa’labah, Abdullah bin Salam, Ibnu Yamin, Asad bin Ka’ab, Usaid bin Ka’ab, Sa’yah bin Amru dan Qais bin Zaid (semua mereka dulunya Yahudi), mereka berkata, “Wahai Rasulullah, dahulu hari Sabtu adalah hari yang kami agungkan, tolong biarkan kami mengagungkannya lagi, sesungguhnya Taurat adalah kitabullah dan biarkan kami menghidupkannya di malam hari.” Kemudian turun ayat ini.” (Tafsir Ath-Thobari 4/255)
Karenanya, sebagai seorang muslim wajib menerima Islam dan syariat secara total. Kita ikuti Rasulullah sebagai penyampai risalah Islam. Ibnu Taimiyah berkata :
وَحَقِيقَةُ الشَّرِيعَةِ اتِّبَاعُ الرُّسُلِ وَالدُّخُولُ تَحْتَ طَاعَتِهِمْ كَمَا أَنَّ الْخُرُوجَ عَنْهَا خُرُوجٌ عَنْ طَاعَةِ الرُّسُلِ وَطَاعَةُ الرُّسُلِ هِيَ دِينُ اللَّهِ
“Hakikat syariat itu adalah mengikuti para rasul dan taat kepada mereka. Sebagaimana tidak taat kepada syariat sama halnya tidak taat kepada para rasul. Dan taat pada para rasul itu adalah inti agama Allah.” (Majmu’ Fatawa 19/309)
Semoga kita bisa menjadi muslim kaffah sebagaimana perintah Allah SWT di atas.
#RamadhanBerkah
#IndahnyaIslam
#IslamRahmatanlilAlamin