Connect with us

Politik

Cara Menjadikan Sebuah Negeri Daulah Khilafah

® Prof. Fahmi Amhar

Ini sebuah tulisan yang sangat singkat.
Mudah-mudahan untuk orang-orang sibuk zaman sekarang cukup tepat.
Bagi yang ingin mendalami segala dalil dan data yang akurat.
Silakan rujuk ke kitab-kitab fiqih, tarikh dan siyasi yang tidak “keramat”,
atau berdialog dengan pengemban dakwah yang sabar dan berbakat 🙂

Pertama-tama, harus jelas dulu ya,
Bahwa Rasulullah memang tidak mendirikan Khilafah dari mula !!!
Tapi Rasulullah mendirikan Daulah Islam, itu fakta !
Yang dengannya masyarakat terlayani secara sempurna,
hukum-hukum syari’ah menjadi tegak secara nyata,
hakim, gubernur, tentara dan duta, semua memang ada,
untuk menjadikan dakwah Islam efektif ke seluruh dunia.
Jadi Rasulullah memang mendirikan negara, walaupun bersahaja.
Nah, Khilafah itu adalah sebutan negara itu setelah Rasul tiada.

Kedua, jadi yang perlu kita dalami adalah bagaimana sejarahnya.
Muhammad diangkat sebagai Rasul, itu tanpa campurtangan manusia.
Tetapi dakwah Rasul itu punya tahapan-tahapan yang sempurna,
yang semua menjadi hukum yang mengikat kita semua.

Awalnya Rasul membina pribadi-pribadi manusianya,
dimulai dari tauhid, dibina aqliyah dan nafsiyahnya,
diperkenalkan dengan ibadah dan ahlaq lewat teladan yang luar biasa,
satu per satu para assabiqunal awwalun, sahabat pioner, direkrutnya.

Sampai turun wahyu agar Rasul dakwah terbuka ke masyarakatnya,
berpesan agar manusia beriman dan tidak menyekutukanNya,
juga Rasul membawa ayat-ayat yang mencela perbuatan durhaka,
semacam membunuh anak-anak perempuan, berzina atau berdusta,
mengingkari tradisi Quraisy yang sekedar ikut-ikutan nenek moyangnya,
juga menohok tokoh-tokoh Jahiliyah, bahkan menyebut namanya !
Sejak itu terjadi konflik peradaban, Rasul dimusuhi kaumnya.
Meski begitu, tak pernah Rasul dengan kekerasan menghadapinya.

Pernah juga Rasul didatangi dan ditawari untuk berkuasa,
Orang-orang Quraisy itu lewat pamanda Abu Thalib memintanya,
Kalau Muhammad inginkan harta, mereka akan kumpulkan harta;
Kalau Muhammad inginkan wanita, mereka adakan kontes miss arabia,
lalu biarlah Muhammad memilih sendiri yang mana saja yang disukainya;
Kalau Muhammad itu sakit, mereka akan carikan tabib terhebat di dunia;
Kalau Muhammad ingin berkuasa, mereka akan jadikan raja;
Yang penting Muhammad berhenti mengolok-olok tradisi zamannya.

Apa jawab nabi kita?
Bahkan jika mereka meletakkan matahari di tangan kanan saya,
dan bulan di tangan kiri saya, agar berhenti ini dakwah saya,
lebih baik saya teruskan dakwah ini, atau saya binasa !!!
Begitu tegasnya !!!

Ketika tekanan demi tekanan semakin berat terhadap jama’ahnya,
Rasul kemudian mencari perlindungan dari orang-orang kuat yang ada,
yang bersedia masuk Islam, dan untuk melindungi cukup kekuatannya.
Ada tokoh-tokoh itu siap memberi perlindungan namun ada syaratnya,
Ada yang syaratnya: jangan bikin gara-gara dengan Persia!
Ada yang syaratnya: kalau kamu wafat, kami yang menggantikannya.
Ada juga syarat lainnya, tapi semua oleh Rasul ditolaknya.
Rasul ingin dukungan orang kuat tanpa syarat apapun juga.
Ah sepertinya utopia ya?

Tidak, karena ternyata suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib dibuka hatinya.
Setelah sekelompok masuk Islam, lalu Mush’ab dikirim membinanya.
Di Yatsrib satu demi satu tokoh-tokoh kunci mendukungnya.
Lalu Mush’ab melaporkan, tak ada rumah kecuali Islam memasukinya.

Maka kemudian terjadilah bai’at Aqabah yang kedua.
Inilah momentum terbentuknya sebuah negara !
Muhammad diangkat menjadi Nabi itu tanpa campurtangan manusia,
tetapi bai’at umat lah yang menjadikannya kepala negara.
Baiat adalah sebuah aqad, ketika orang-orang kuat siap membelanya,
agar orang yang dibai’at siap dengan Islam memerintahnya.

Maka kemudian Rasul Hijrah, datang ke Madinah sebagai penguasa.
Kaum Muhajirin dan kaum Anshar dipersaudarakannya.
Dengan Yahudi dan Nasrani dibuat Piagam yang mengatur hubungannya.
Baru saat itu Islam bisa diterapkan secara efektif seluruhnya.
Sejak itu kemudian Daulah Islam menghadapi kafir harbi dengan senjata.
Hingga akhirnya kemenangan diraih ketika Mekkah ditaklukkannya.
Tapi Rasul tidak berhenti, karena timur dan barat telah dijanjikanNya.
Tak untuk dijajah, tetapi untuk disampaikan nur dan rahmat pada mereka.
Itulah misi Negara Khilafah selanjutnya,
sekalipun sejarah menunjukkan pasang surutnya.

Tetapi hikmah tadi bisa kita runut, amat jelasnya.
Orang-orang kuat yang sekarang berkuasa, itu bisa berubah kapan saja.
Kalau pikiran mereka terbuka, dan nuraninya berbicara,
Dengan tiba-tiba mereka bisa ikhlas untuk Islam memberikan segalanya.
Kita hanya ditugaskan untuk berdakwah dengan hikmah pada mereka.
Selanjutnya biarlah Allah yang membuka hatinya.

Ini juga rahasia revolusi damai di mana saja.
Lihatlah bagaimana tahun 1991 adikuasa Russia mengganti ideologinya!
Lihatlah bagaimana Afrika Selatan yang apartheid diganti oleh Mandela!
Lihatlah juga, bagaimana 1998 Soeharto mengakhiri kekuasaannya!
Apakah pergantian itu dengan pemilu atau kudeta?
Tidak, tidak sama sekali saudara-saudara!
Pergantian itu ada karena mereka yang berkuasa berubah pikirannya!
Pertanyaannya bagaimana merubah pikiran mereka?

Mereka berubah pikiran karena orang yang tepat telah berbicara,
orang yang tepat yang mereka percaya, itu belum tentu kita,
tetapi dakwah kita akan memunculkan orang yang tepat di tengah mereka.
Dan itu mudah bagi Allah mengatur semuanya.
Allah akan mengubah nasib kita, selama kita mengerjakan bagian kita.

#KhilafahAjaranIslam