Connect with us

Pendidikan

Hijab Tidak Wajib?

Oleh: Ustadz Felix Siauw

Nggak ada hentinya mereka yang alergi dengan trend Islamisasi berulah, nggak cukup sesat sendiri, lalu mengajak-ajak orang lain agar seperti mereka

Saya sudah bahas dalam banyak tulisan lalu, bahwa kaum anti-Islamisasi ini akan terus-terusan melakukan de-Islamisasi, yang mereka bungkus dengan kata de-radikalisasi

Cara yang paling umum, dengan membenturkan Islam dengan budaya, Islam dengan negara, bagaimana caranya agar trend Islamisasi di Indonesia itu berhenti

Mereka selalu mengangkat narasi, bahwa ketaatan adalah bagian dari arabisasi, radikalisasi, intoleransi, narrow minded, kadal gurun, dan kata-kata menghakimi lainnya

Masih ingat kasus sari konde yang dibandingkan dengan hijab? Pelarangan cadar dan promosi kebaya sebagai pakaian “asli” Indonesia? Itu beberapa contohnya

Mereka yang anti-Islamisasi, bisa jadi justru orang Muslim itu sendiri, lalu mengembangkan pernyataan sesat seperti: tafsir kontekstual, tafsir modern, atau perbedaan pendapat ulama

Padahal ulama, tak pernah berbeda tentang wajibnya hijab, walau mungkin berbeda pandangan tentang seperti apa bentuk hijab, seperti apa batasan detailnya

Mengangkat istilah hijab yang salah dimengerti, yang makna aslinya sebagai “pembatas”, juga akal-akalan saja. Istilah bisa bergeser maknanya, yang mereka tolak sebenarnya syariatnya

Lucunya, mengaku Islam tapi menolak aturannya, yang tak sesuai dengan hawa nafsunya dikata “tafsir kuno”, “terlalu tekstual”. Padahal yang bicara tak punya kualifikasi

Saya sepakat, saya tak berhak menafsir Al-Qur’an, apalagi mereka yang anti-Islamisasi. Siapa paling berhak menafsir Al-Qur’an? Tentu saja yang paling dekat dengan Allah

Dialah Rasulullah, yang mensupervisi para sahabat, yang pada gilirannya mensupervisi tabi’in, yang mensupervisi tabi’ut tabi’in. Mereka paling paham Al-Qur’an

Dan kesemuanya berpendapat hijab itu, kerudung dan jilbab itu adalah wajib. Lalu siapa mereka, mengatakan sebaliknya? Merasa lebih pintar dari generasi terbaik dalam Islam?

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seventeen − 4 =