Majelis Taqorrub
Jalan Kebangkitan Hakiki
|Oleh: Nani Arifah
Dalam kitab An Nahdoh, Al Ustaz Hafizh Sholih menyebutkan bahwa kebangkitan adalah perubahan dari keadaan, yakni perubahan yang dialami individu, bangsa atau umat dari suatu pkeadaan buruk kepada keadaan yang lebih baik, tetapi tidak identik dengan perubahan yang bersifat fisik.
Sedangkan dalam kitab hadits As Syiyam hakekat kebangkitan adalah meningkatnya taraf berpikir seseorang atau suatu bangsa (irtifaul fikr). Ini bisa dilihat dari bersatunya suatu umat atau bangsa untuk memeluk ide atau pemahaman yang satu.
Islam mengalami kebangkitan pada abad ke-7 setelah umat memeluk fikroh Islam hingga berjaya berabad-abad. Itulah kebangkitan hakiki yang dipelopori oleh Rasulullah Saw. Bangsa yang dahulunya jahiliyah berubah menjadi bangsa berperadaban tinggi dan mulia, bahkan mampu menaungi 2/3 dunia. Hal itu terjadi karena Islam adalah akidah yang benar, bersumber dari Alquran dan Sunnah, akidah yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan jiwa.
Dalam kitab Nizhomul Islam dijelaskan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Allah yang mencakup akidah dan ibadah, mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri mencakup makanan, pakaian, akhlak, kemudian mengatur hubungan antara manusia dengan manusia lain mencakup muamalah dan uqubat. Itulah kesempurnaan Islam.
Seseorang dikatakan bangkit pemikirannya, jika pemahamannya benar karena pemahaman akan mempengaruhi tingkah laku manusia. Sebagai aplikasinya seorang Muslim haruslah paham dengan agamanya karena itu bisa berpengaruh terhadap tingkahlakunya. Karena ketika seorang Muslim tidak paham dengan agamanya maka efeknya adalah kejahilan yang merajalela dalam seluruh aspek kehidupan.
Upaya yang bisa dilakukan untuk membangkitkan umat antara lain, pertama, haruslah adanya perubahan yang mendasar pada diri umat, yaitu pemikiran akidah yang dijadikan sebagai pandangan hidup dan landasan berfikir.
Kedua, akidah haruslah dengan pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Sehingga pemikiran ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar, darimana asal manusia? Untuk apa hidup di dunia? Dan mau kemana setelah kematian? Jawaban yang memuaskan dari ketiga pertanyaan akan membuat manusia bangkit dan bergerak menuju perubahan yang menyeluruh.
Seperti dalam firman Allah surat Ar Ra’du : 11 yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga dia merubah apa yang ada pada diri mereka.”
Dengan demikian, kebangkitan yang hakiki adalah bangkitnya pemikiran manusia yang dibangun dari akidah yang benar, yakni dari proses berpikir yang mustanir.
Wallahua’lam